Sabtu, 04 Desember 2010

haji kloter 8

Hingga kedatangan jamaah haji kloter 8 dari Bangka Belitung (Babel) dini hari kemarin, jadwal kedatangan masih belum juga normal. Masih terjadi keterlambatan kedatangan, bahkan bertambah lama, mencapai 18 jam.

Kondisi ini disebabkan padatnya antrean jamaah pada saat berada di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, terutama pada saat pemeriksaan paspor. Jamaah haji Sumsel harus rela antre mencapai 12 lebih agar bisa terlayahi. Dibukanya dua gate untuk pintu kepulangan juga membuat kondisi makin parah. “Kondisi ini tidak hanya terjadi untuk Sumsel, melainkan semua daerah.Kadang jamaah harus antre mencapai 12 jam agar bisa terlayani.

Itu juga belum berangkat masih harus melewati pemeriksaan bagasi,”ujar Kepala Kantor Wilaya (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel H Najib Haitami,di Palembang,kemarin. Dengan kondisi ini, menurut Najib, bukan saja jamaah haji yang kecewa, tetapi pihak PT Garuda Indonesia juga begitu.Di mana, mereka terpaksa harus ikut menunggu karena jamaah belum selesai melewati pemeriksaan berbagai pemeriksaan.

“Jika lancar bukan tidak mungkin penerbangan bisa dilakukan sehari dua kali.Akan tetapi,karena kondisi ini menghambat bukannya cepat yang kita dapat melainkan keterlambatan yang waktunya tak tentu,”tukasnya. Atas kondisi ini juga,pihaknya tidak dapat menetapkan jadwal kedatangan jamaah haji Sumsel ke Asrama Haji Palembang. Pasalnya, informasi dari Siskohat dan pihak Garuda juga kerap berubah- ubah.

“Kalau petugas kita selalu standby di Asrama Haji menunggu kedatangan jamaah. Jika mereka datang langsung mendapatkan pelayanan,”tukas dia. Sementara itu, Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Sumsel, Saifudin Latief menambahkan, Asrama Haji Palembang saat ini tetap melakukan persiapan.

Ketika ada jamaah yang masuk petugas tidak akan keteteran untuk melayani mereka.Apalagi, saat ini jadwal kedatangan masih belum menentu. “Kedatangan masih belum normal. Akan tetapi, kita harapkan pada gelombang kedua sudah berjalan normal. Kemungkinan jamaah sudah berkurang di Madinah,” tandasnya.